| Administrator

Card Image

RSUD RAA Soewondo – Pati (03 April 2024). Klinik Penyakit Dalam UPT RSUD RAA Soewondo Pati mencatat kasus pasien dengan penderita gagal ginjal merupakan kasus yang paling banyak dan paling menonjol dibandingkan dengan penyakit lainnya.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Albert Tri Rustamadji, Sp.PD, Finasim, mengatakan di klik Penyakit Dalam pernah menerima pasien gagal ginjal dengan usia 14 tahun. Kasus tersebut merupakan pasien termuda yang mengidap penyakit gagal ginjal kronis yang pernah ditanganinya. Gagal ginjal yang melakukan cuci darah (HD) di Rumah Sakit Soewondo Pati merupakan gagal ginjal akut stadium tiga.

“Jika dibiarkan, batu ginjal di saluran kandung kencing bisa menyebabkan gagal ginjal, itu namanya gagal ginjal post renal. Biasanya batu yang ada di ginjal tidak diambil-ambil sehingga menyebabkan kebuntuan dan pembengkakan yang mengakibatkan ginjal rusak,” terang dokter Albert.

“Jika ada gejala batu ginjal, seperti terasa sakit saat kencing, untung segera periksakan kesehatan ke dokter. Apakah nantinya perlu kolaborasi dengan dokter spesialis urologi untuk segera diambil batunya,” terangnya.

Dirinya (dr. Albert) menjelaskan definisi ilmu penyakit dalam adalah sebagai disiplin ilmu kedokteran dengan sudut pandang klinik (clinical thinking) dan holistik yang bersifat humanistik sebagai obyek forma, sedangkan obyek materinya adalah menusia dewasa secara keseluruhan dengan keterkaitan seluruh sistem organ tubuh yang mengalami gangguan.

“Karena penderita gagal ginjal dari tahun ke tahun meningkat dan sakit ginjal dengan cuci darah itu membutuhkan biaya yang banyak, maka masyarakat diharapkan menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, diimbangi dengan olahraga yang cukup, istirahat yang cukup, dan kalau sakit segera periksa ke dokter terdekat. Karena dengan ginjal yang sehat akan menentukan keberhasilan kita untuk menyongsong tahun emas 2045,” pungkasnya.