| Administrator

Card Image

RSUD RAA Soewondo – Pati (28 Maret 2024). Masyarakat sudah semestinya mengerti akan kesadarannya untuk mewujudkan dan menjaga kesehatannya setiap hari. Dengan melakukan aktivitas seperti olahraga rutin secara teratur, setidaknya 30 menit setiap hari akan membuat proses sirkulasi darah menjadi lebih lancar. Dengan begitu, tubuh yang banyak bergerak akan menjadi sehat dan segar. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai yaitu penyakit saraf. Orang penderita dengan penyakit saraf khususnya stroke, dapat mencapai 2,9 juta pertahun di Indonesia.

Dokter spesialis saraf UPT RSUD RAA Soewondo Pati dr. Sunaryo, Sp.S., M.Kes menjelaskan penyakit saraf itu disebabkan ada 2 hal, yaitu saraf pusat dan saraf tepi. Pasien di klinik saraf dengan penderita saraf pusat yang paling banyak yaitu penyakit stroke, berikutnya epilepsi, dan parkinson. Sedangkan penderita saraf tepi yaitu dari penyakit neuropati. Kemudian faktor lain yang berkaitan dengan penyakit tersebut antara lain penderita gula, kolesterol, asam urat dan hipertensi.

"Karena penyakit saraf itu hampir mirip dengan penyakit jantung, factor-faktor penyebabnya seperti kolesterol, gula, asam urat. Adapun penyakit saraf yang bersinggungan dengan tulang dan otot yaitu sakit punggung bawah atau boyok, saraf kejepit, sakit sendi atau osteoartritis (OA) dengan beberapa penyakit penyerta yang sering periksa disini seperti migran dan penderita neuropati yang penyebabnya kurang jelas,” ujar dr. Sunaryo.

Masyarakat diharapkan mampu mengendalikan kadar gula dalam tubuh, asam urat, kolesterol, kegemukan, dan gaya hidup yang sehat. Bagi perokok aktif, tinggalkan kebiasaan merokoknya.

“Dalam beberapa tahun ini pasien stroke mengangkat jumlah pasien jantung. Selain itu, usia 40 tahun keatas sangat mempengaruhi terjadinya pengapuran tulang yang bisa menyebabkan penyempitan saraf dan boyokan,” tutupnya.